Suasana Terminal bus AKAP / AKDP Pusat Purworejo.
Kalau kita melihat ke semua sarana-prasarana transportasi di negeri ini,kita mungkin akan miris malihatnya,karena hampir semua sarana-prasarana tersebut dapat dibilang tidak layak bahkan dapat dikatakan sebagai sampah/rongsokan. Untuk membuktikannya ,coba kita lihat di terminal-terminal,stasiun-stasiun kereta api,pelabuhan-pelabuhan penyebrangan,dan bandara-bandara yang terdapat di negeri ini. Kita dapat melihat kesemrawutan yang terjadi di sana.
Sebagai contoh,kita ambil salah satu terminal yang terdapat di Jawa Tengah. Yaitu,Terminal Purworejo. Disana dapat kita lihat bahwa kerusakan sarana-sarana trans-portasi yang ada seperti jalur kedatangan bus disana sangat kurang layak,karena banyak lubang yang cukup dalam dan dapat membahayakan keselamatan bus-bus yang melewati-nya.padahal Term.Purworejo adalah terminal AKAP dan AKDP pusat di Kabupaten Purworejo.
Lalu di stasiun Kereta api Purwokerto yang juga menjadi pusat Daerah operasi V
(DAOPS V) Jawa tengah yang memiliki banyak jadwal kereta dari Jakarta maupun dari Yogyakarta atau Surabaya dan memiliki banyak KA kelas extra (EXECUTIVE Class)
Seperti KA Taksaka,KA Argo Dwipangga,KA Argo Lawu,Argo Anggrek Selatan ,Dan lainnya yang harus extra juga untuk masalah kenyamanan tempat kedatangan atau keberanggkatan penumpangnya. Tapi ini berbeda jauh dengan yang terjadi di stasiun KA Pusat Purwokerto,disana masih bayak sampah yang bercecer di sekitar peron maupun loket .
Dan juga untuk toilet-toilet di stasiun tersebut juga kurang diperhatikan untuk masalah kebersihannya,terkadang toilet/WC disana masih bisa dikatakan pesing.
Masalah kebersihan juga masih terjadi di Adi Sutjipto International Airport
atau sering dipanggil Bandara Adi Sutjipto di Yogyakarta.disana juga masih banyak sampah yang tidak ditempatkan sesuai dengan tempatnya,dan masalah yang lain juga terdapat lubang di Landasan pacu dan ini bisa membahayakan pesawat yang ingin landing maupun take off.
Hampir sama juga di Pelabuhan penyebrangan Merak ,yang menjadi obyek penyebrangan teramai di Indonesia kedua setelah Pelabuhan Ketapang , banyuwangi.
Karena Pelabuhan Merak adalah jalur utama untuk menuju ke Pulau Sumatra . sehingga bus-bus,dan truk-truk yang ingin menuju ke Sumatra maupun Jawa harus melewati Pelabuhan tersebut. Tapi,masalah yang melanda Pelabuhan tersebut yaitu banyak infrastruktur jalan yang rusak. Contoh di terminal 3 dari pihak ASDP belum mengeluarkan dana untuk perbaikan infrastruktur jalann yang rusak tersebut. Selain itu Kapal-kapal ferry milik PT.INDONESIAN FERRY.juga sudah tergolong tua ,ini juga membuat keselamatan penyebrang selat sunda dapat terancam.
Untuk sarana Infrastruktur Jalan raya juga seharusnya Dephup menambah badan jalan karena semakin lama intensitas volume kendaraan yang melewati sebuah jalan pun selalu bertambah setiap tahun dan jika berkelanjutan akan membuat Jalan raya akan padat bahkan macet total.Lalu PT.KERETA API,persero . seharusnya membuat dan memasang palang pintu di setiap perlintasan kereta api, karena selama ini sudah banyak kecelakaan lalu lintas disebabkan karena perlintasan kereta api tidak dilengkapi oleh Palang pintu maupun penjaga perlintasan.
Untuk perhubungan darat mungkin Dishub mengontrol dan menginvestigasi kendaraan-kendaraan seperti bus milik perusahaan , contoh PO.Sumber Alam,PT Sinar Jaya Langgeng Utama,PO Efisiensi Group,PO Handoyo, dan lainnya.agar kendaraan tersebut bisa dipastikan aman untuh digunakan dan bisa membantu meminimalisir kecelakaan Lalin.
PT.INKA Indonesia. Juga harus dapat menciptakan kenyamanan di rangkaian kereta api,walaupun jika dibanding dengan Jepang yang terkenal dengan teknologi kereta peluru yang senring kita kenal yaitu Shinkansen pasti akan tertinggal jauh . Tapi ,walau begitu PT. INKA Indonesia bisa berusaha untuk menciptakan kereta yang nyaman.
Dan juga PT.Dirgantara,bisa membuat pesawat yang baik dan berteknologi yang tidak kalah dengan BOEING maupun AIRBUS yang sekarang menjadi tempat memesan pesawat-pesawat milik Maskapai-maskapai penerbangan seperti Lion Air, Mandala,Garuda Indonesia, Batavia Air,Air Asia,dan maskapai-maskapai penerbangan lainnya.
Semoga indonesia dapat mengatasi segala permasalahan dalam sektor Transportasi maupun lainnya,amien.
Direktur Komersial PT. KAI, Sulistyo Wimbo Hardjito (kanan) dan Direktur Konsumer & Ritel, Darmadi Sutanto (kiri), menandatangani perjanjian kerjasama tentang Pengembangan Kartu Member KAI Rail Card.
Sempat dikenal dengan nama KA Pajajaran/ Senja Mataram. Produk ini diluncurkan pertama kali pada tanggal 11 Maret 1992 melayani pemerjalanan koridor Yogyakarta – Bandung dan sejak tanggal 1 September 1992 diperluas layanannya untuk melayani pemerjalanan koridor Solo – Bandung.
